Reputasi profesional adalah sangatlah penting dalam kesuksesan karir atau sebuah bisnis. Namun kadang kala sangat disayangkan terkadang ada hal-hal yang memungkinkan seorang pegawai bertindak, berbuat, berbicara secara tanpa disadari dapat merusak reputasi yang telah dibangunnya tersebut. Sangat merugikan bukan?
Berikut adalah 10 hal yang dapat merusak sebuah reputasi dalam karir atau pun bisnis Anda, Sebuah pengetahuan agar anda dapat bersikap untuk menjaga keutuhan reputasi yang telah dibangun lama.
1. Berbohong.
Dalam sebuah dunia nyata maupun dunia kerja, berbohong bukanlah suatu hal yang harus anda lakukan. Berbohong adalah hal paling utama dan paling mungkin dapat merusak karir Anda. Dunia kerja merupakan dunia dimana kata-kata Anda adalah sebuah kontrak dan Anda harus dapat bertanggung jawab untuk semua perkataan yang Anda telah dilontarkan. Kebohongan bisa dilakukan dalam bentuk yang paling kecil seperti menutupi kesalahan sampai dengan kebohongan besar seperti korupsi. Hal ini harus Anda perhatikan dengan cermat, dimana akibat dari berbohong, kepercayaan yang diberikan kepada anda yang telah dibangun dalam waktu lama bisa hancur dalam waktu seketika.
2. Membuat komitmen yang tidak dapat Anda tepati.
Bagaimana sebuah kredibilitas dapat dihandalkan apabila suatu ketika Anda dapat menunjukkan dan menepati apa yang telah Anda katakan. Tetapi apabila anda melakukan hal yang sebaliknya, seperti Anda mengatakan akan mengirimkan laporan besok dan lupa melakukannya, hal ini tentunya sangatlah dapat merusak kredibilitas dan Anda pun akan dianggap tidak dapat dipercaya. Berhati-hatilah dalam membuat suatu komitmen yang memang dapat Anda tepati.
3. Tidak Profesional.
Profesional mengandung makna yang relatif dan dapat benar-benar sama untuk semua lingkungan kerja. Dalam lingkungan kerja dimana menggunakan pakaian formal adalah sebuah keharusan, tentu Anda harus juga menggunakan pakaian formal. Tetap apabila dilingkungan kerja yang santai, tentunya anda boleh mengenakan pakaian apapun tetapi sopan.
Pada poin ini disampaikan bahwa anda harus dapat mengenal dan tahu lingkungan tempat dimana Anda kerja, ikutilah tingkat profesionalitas di lingkungan kerja dan ketahuilah aturan umum profesionalitas janji, komitmen dan perilaku. Jangan bekerja sebatas pekerjaan yang diberikan ke Anda, tetapi pikirkan, apalagi yang dapat anda berikan ke pekerjaan Anda.
4. Marah Besar Saat Bekerja.
Disini bukanlah merupakan marah ringan seperti menceramahi orang atau mengkritik orang secara ringan, melainkan samapai pada batas kemarahan Anda dan ditunjukkan secara meledak-ledak dimulai dari caci maki hingga kekerasan.
Frustasi dalam bekerja merupakan hal yang biasa, tetapi apabila telah melewati batas dimana Anda mulai berteriak, membanting pintu dan lain hal, maka hal tersebut sangat dapat merusak karir Anda. Anda akan diberikan label sebagai orang yang temperamen dan sangat cepat marah, beberapa orang akan mulai segan untuk bekerja sama dengan Anda, dan label seperti ini akan sulit untuk dilepaskan.
5. Berbicara Sembarangan di Social Media.
Kegiatan yang berlebihan ini dapat merusak karir anda dalam banyak cara. Tweet atau post status selagi bekerja dapat memberikan Anda label sebagai pemalas, apalagi jika isi dari status atau tweet Anda memang dapat merusak karir Anda. Hal tersebut sudah banyak terjadi apabila Anda mencarinya di internet, maka akan banyak sekali kasus hal seperti ini yang dapat anda temukan. bahkan kadang foto saja dapat membuat Anda dipecat. Hal yang dapat Anda lakukan apabila tidak dapat menahan godaan tweet dan post status adalah jangan memasukkan rekan kerja atau bos Anda ke dalam lingkungan media sosial Anda.
6. Melakukan Pekerjaan Yang Tidak Anda Sukai.
Sudah menjadi hal umum bahwa semakin baik Anda dalam sesuatu, maka akan semakin sering Anda diminta untuk melakukannya. Tentu saja Anda tidak perlu melakukan suatu pekerjaan yang tidak Anda sukai secara buruk dengan sengaja, tetapi Anda dapat memebicarakan dengan atasan Anda. Melakukan pekerjaan yang tidak Anda sukai hanya akan memberikan beban ke diri Anda sendiri.
7. Keluar Kerja Tanpa Ada Pemberitahuan.
Kecuali Anda mempunyai alasan yang benar-benar sangat baik, keluar dari pekerjaan Anda tanpa ada pemberitahuan diibaratkan Anda membakar satu-satunya jembatan yang menghubungkan Anda dengan orang yang mempekerjakan Anda, bahkan terkadang juga menyangkut ke rekan kerja Anda. Jika Anda berniat untuk berhenti bekerja dari sebuah perusahaan atau tempat kerja Anda, batas paling baik untuk memberitahukan hal ini ke atasan Anda adalah 2 minggu sebelum pemberhentian Anda.
8. Gagal Dalam Kerjasama Tim.
Menjadi bagian dari sebuah tim, apabila jika tim tersebut memang berhasil, maka dapat membuat diri Anda mendapatkan peluang karir yang baik. Tetapi jika Anda berpikir "melakukan semuanya dengan sendiri" maka Anda dapat diberikan label bukan orang yang dapat bekerjasama. Anda mungkin berpikir bahwa Anda dapat melakukan semuanya dan itu lebih baik karena Anda yakin dengan kualitas kerja Anda, tetapi ketahuilah bahwa Anda tidak akan berhasil dalam karir Anda jika tidak bekerjasama dengan dengan siapa pun. Mungkin Anda dapat menyelesaikan sebuah proyek dalam waktu 1 bulan, tetapi jika Anda bekerja bersama sebuah tim yang baik maka Anda dapat menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu 1 minggu.
9. Tidak mengikuti Lingkungan Sosial Lingkungan Kerja.
Hampir sebagian orang tidak menyukai kegiatan sosial lingkungan kerja, baik itu gathering atau pun makan bersama, tapi semakin tinggi jabatan Anda dalam karir Anda, maka akan sering diharapkan untuk hadir dalam kegiatan sosial seperti ini.
Dalam beberapa perusahaan, sering melewatkan event sosial ini dapat menandakan Anda tidak tertarik untuk membangun hubungan antar rekan kerja, yang paling menyedihkan adalah Anda akan diberi label anti-sosial yang pada akhirnya akan menghambat perkembangan karir Anda.
10. Bekerja Untuk Keluarga atau Saudara.
Dalam dunia kerja, ada istilah nepotisme, yakni sebuah kejadian dimana seseorang yang diipilih bukan karena kemampuannya melainkan relasinya seperti ia adalah saudara dari si manager, anak si bos dan lainnya. Orang yang menjadi subjek dari nepotisme ini terkadang tidak dianggap oleh karyawan lainnya karena mereka menganggap orang-orang seperti ini adalah orang yang curang dan tidak menggunakan kemampuannya sendiri.
Jika Anda berada dalam situasi seperti ini adalah situasi yang berbahaya, apabila Anda dapat menunjukkan kemampuan kerja maka itu sangatlah baik, tetapi jika Anda mengalami satu kegagalan, maka label seperti ini akan menempel langsung ke diri Anda. Jika Anda mempunyai faktor pendukung yang kuat seperti kulliah di Universitas luar negeri ternama, maka hal ini tidak perlu Anda khawatirkan karena Anda punyaa bukti akan kemampuan diri Anda.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar